Kamis, 11 Mei 2017

Ngobrol kemanusiaan bareng ACT


Setelah sekian lama ngga posting, karena memang sok sibuk. Akhirnya... Blog yang sudah penuh sarang laba-laba ini bisa posting juga. Dan... Pada kesempatan kali in,i aku ingin membahas suatu topik yang menurutku sih serius. Tentang kemanusiaan. Hmmm... berat parah. Seorang toiletman, yang sudah lama ngga kecium baunya, eh tiba-tiba nongol ngomongin kemanusiaan. Hahaha. Ya, memang kesannya agak kurang pantas dengan ‘pencitraan’ yang selama ini dibuat. Tapi karena menurutku ini penting, jadi memang harus di posting. Tentu aku juga ngga lupa ke toilet dulu sebelum posting tulisan ini, jadi ya.... santai saja gaes!. Toilet is love! Toilet is life!

Topik tentang kemanusiaan ini, merupakan salah satu hasil dari menghadiri sebuah acara sih sebenarnya. Jadi, ceritanya Plat-M mendapatkan undangan dari ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk ngobrol bareng tentang kemanusiaan. Dan alhamdulillah karena lagi free, *dan aslinya emang kebanyakan free LOL*, jadi bisa hadir untuk ikut ngobrol bareng. Walaupun, aslinya lebih banyak dengerin dari pada ikut ngobrol sih. Tapi dari acara ini, alhamdulillah (lagi) aku juga mendapatkan wawasan lebih perihal kemanusiaan, berikut gerakan kemanusiaannya, penanggulangannya, serta apa yang sudah dilakukan lembaga-lembaga yang ternyata ada di Indonesia, kepada masalah kemanusiaan di dunia.

Jujur, aku baru ‘ngeh’ juga kalau ada lembaga seperti ACT ini, yang bahkan sudah melakukan gerakan kemanusiaan mulai dari 12 tahun yang lalu, dan aku baru tau sekarang :3. Dan baru beberapa hari yang lalu (29/4/2017) sebelum postingan ini terbit, ACT baru saja memberangkatkan kapal ke somalia, dengan muatan 1000 ton beras untuk membantu kelaparan disana. Wow! Entah aku yang emang kudetnya kebangetan terlalu sibuk dengan nontonin naik turun chellenge, entahlah ya. Tapi men! Hal ini tentu pastinya lebih BOOM! dari pada toilet yang ber-AC dengan sofa sebagai tempat duduknya. Maka dari itu aku merasa memiliki secuil kewajiban untuk membuat postingan ini. Menuliskan apa yang aku dengarkan tentang obrolan kemanusiaan bareng ACT hari itu.


Mengangkat tema "Greatness Start From Humanity", yang bahkan untuk orang 'awam perihal kemanusiaan' sepertiku, sudah bisa mengerti seperti apa obrolan yang akan dibahas kali ini. "Perasaan paling hebat yang dimiliki oleh manusia ialah perasaan perihal kemanusiaan". Itulah kata-kata dari Presiden ACT Ahyudin yang aku catat sebagai pembukaan acara hari ini. Sama seperti analogi apabila kita ingin di bantu orang lain, maka kita harus mulai membantu orang lain. Apabila kita ingin bahagia, maka jangan lupa untuk membahagiakan orang lain. Dan hal yang akan membuat kita benar-benar menjadi manusia, adalah rasa kemanusiaan kita.

*manggut-manggut*

Masih banyak program-program yang akan dilanjutkan oleh ACT. Salah satunya ialah target pengiriman beras sebanyak 28000 ton untuk membatu bencana kelaparan di afrika. Mustahil kah? Aku juga berfikir demikian. Namun tahukah anda, ternyata 1000 ton yang beberapa hari yang lalu di berangkatkan, hanya membutuhkan waktu 3 minggu pengumpulan donasi. Hal itu pun, belum dibantu dengan gencarnya aliran informasi melalui social media. Orang-orang kudet sepertiku ini belum tau, padahal aku ya buka socmed tiap hari. Duh...

Ada sebuah fakta yang dibuka pada forum, yaitu bahwa yang melakukan donasi kebanyakan adalah orang2 yang bisa di bilang golongan menengah kebawah. Uang 5ribu, 8ribu, beras sekilo, semuanya dikumpulkan. Hingga akhirnya terkumpul 1000 ton beras. Dari sekepal demi sekepal, hingga menjadi sekapal. 

But wait! Kenapa kok jauh-jauh ke Somalia? Bukannya di Indonesia juga masih banyak yang kelaparan? Masih banyak yang membutuhkan bantuan?

Ya, pertanyaan seperti itu juga sempat di lontarkan ke dalam forum pada hari itu. Di Indonesia memang masih ada yang kekurangan. Mungkin juga masih ada membutuhkan bantuan. Tapi apakah mereka sampai benar-benar mengalami gizi buruk seperti di Somalia sana? Mengalami kelaparan berkepanjangan seperti di Afrika sana? Bagaimana jika negara yang bahkan masih kekurangan seperti Indonesia malah adalah negara yang lebih dulu bergerak dibangding yang lain?

Karena alasan itu pula lah, ACT mengumpulkan beras sebagai barang yang dikirimkan. Karena seberapa susahnya orang Indonesia, mereka pasti masih punya beras. Belum tentu semua orang mau berbagi uang, karen belum tentu pula semua orang punya uang. Tapi beras? Semua rumah pasti punya beras. Kira-kira begitulah jawaban yang diberikan dan berhasil aku tangkap sebelum pergi ke toilet untuk kesekian kalinya karena ACnya dingin.

Masih banyak sebenarnya hal yang ingin aku sampaikan terkait ACT. Apalagi tentang program-programnya. Nah, karena saking banyaknya dan malah nantinya dikira hoax karena infonya datang dari seorang toiletman yang sok tau ini, mending langsung stalking ke websitenya ACT deh ya... Haha.

Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar