Hidup itu, perlu yang namanya iseng. Iseng nulis di blog tau-tau dapat tawaran kerja sama. Iseng belajar bahasa arab, eh malah fasih beneran. Iseng kirim sms minta pulsa ke dosen, ternyata dapet pulsa beneran (tapi nilai E :v). Iseng ngechat mantan, sampe keterusan lalu ngga sadar malah balikan. Intinya... iseng yang tetap wajar dan sekiranya bisa mengembalikan hal positif pada diri kita.
Seperti salah satu keisengan yang aku lakukan beberapa waktu lalu. Mendaftarkan diri ke acara Oppo Community F1s Meet Up yang bertempat di Still Rod Cafe Surabaya. Meskipun sebenarnya handphone yang aku gunakan adalah Zenfone 5, ya iseng aja daftar.
Hasilnya, aku pun berhasil mendapat email ‘kepastian’ dari tim Oppo Community. Dan keisengan yang ku tanam, berubah menjadi sebuah undangan untuk menghadiri acara Oppo Community F1s Meet Up Surabaya. Ngga kayak nungguin kepastianmu, yang meskipun dipupuk dan disiram, tak pernah tumbuh dan berkembang. Statis! #uhhh :v
Registrasi acara dimulai pada pukul 17.30 WIB (Waktu Indonesia Bagian handphone masyarakat Surabaya dan sekitarnya). Sebagai mahasiswa yang teladan, tentunya aku datang telat. Telat-dan lebih tepatnya, hahaha.
Begitu sampai di Still Rod Cafe, aku langsung bergegas melakukan registrasi kehadiran dan mencari posisi duduk paling nyaman (pojokan). Sembari menunggu peserta yang lain datang, panitia mempersilahkan kita yang sudah sampai duluan untuk makan. Entah nama makanannya apa aku lupa. Yang pasti makannya pake pisau, dan ngga ada nasi di menunya. Namanya juga mahasiswa, makan indomie aja pake nasi, masak makan daging ngga nyari nasi :v #prinsip
Setelah acara pisau-memisau berlalu, dan dirasa peserta sudah rampung, barulah acara dibuka dengan saling perkenalan satu-satu peserta. Tentunya aku ngga mau ketinggalan donk. Lumayanlah bisa promosi socmed dan blog toiletman.xyz hohoho. Mayan... nambah 1 viewer :v
Sesuai dengan namanya, acara dilanjutkan dengan presentasi singkat tentang Oppo F1s. Ngga hanya dari tim Oppo, tapi juga dari O-fans yang sudah merasakan bagaimana sensasi kencan dengan Oppo F1s yang mulus, bersih, elegan bin tipis body-nya.
Nah, biar ngga mainstream. Review dan penjelasan tentang Oppo F1s yang sudah aku dapatkan pada acara ini, bakalan aku jelasin dalam sebuah scene sinetron pendek. Antara dua sahabat Ali dan Jason, yang sedang makan bakso di warungnya Bang Song.
***
*setelah beberapa iklan duta shampo dan pembahasan gelembung lemon soda berlalu, sinetron pun... dimulai...*
Pada suatu hari di sore yang santai, warung Bang Song tengah tiba dimasa lengang. Setelah diterpa badai serangan jam makan siang yang frontal. Disisa-sisa serangan tersebut, munculah dua sosok mahluk dari kejauhan. Perlahan mendekat dan mulai menyamankan diri duduk di kursi plastik sederhana, dengan meja berbariskan botol caos kecap dan sambal.
“Bang, bakso dua yakk”. Kata Ali sembari duduk dengan muka lusuh bernampan tangan di dahinya.
“Minumnya Lemonade tea with coconut ice, dua ya bang”. Sambar Jason dengan tampan ‘bule gagal’-nya.
“.......”. Bang Song diam menatap Jason.
*hening sejenak *
Mereka bertiga pun saling bertukar tatapan dalam waktu yang cukup lama, dan berhenti dengan Ali dan Bang Song yang menatap Jason bersama-sama.
“Es teh bang... dua...”. Jason nyengir.
Bang Song pun melengos, dan melanjutkan proses peracikan bakso ke dalam mangkoknya.
“Gimana son? lu bisa ikut aku ngga besok? Aku butuh temen, buat diminta saran pas di tempat besok”. Ali menumpahkan kerisauannya.
“Lah kalo ane cuman ikut doank mah, ngga majalah Al, cuman kalo ngasih saran kayaknya ane ngga bisa”. Jawab Jason sembari memainkan Handphone-nya.
“Ah, lu mah gitu son... aku kan juga pengen eksis di yutub son... pengen berkarya!”.
“Ya lagian, ente ada-ada aja Al, budget cuman 4 jutaan pengen hape bagus sama kamera pro. Ngarang luh”. Tandas Jason di ikuti dengan senyum kecil.
“Lah ya abis bijimana lagi Son, hapeku kemaren rusak, kecemplung kuah rawon”. Wajah Ali kembali suram.
“Hadeh Ali Ali, kok bisa sampe nyemplung ke kuah rawon itu lho... gimana ceritanya -_-”.
Dengan senyuman yang masih tersisa di bibirnya, Bang Song pun datang menghidangkan dua mangkok bakso dan es teh kepada mereka.
“Nih, itadakimasu!”.
Ali dan Jason pun bengong seketika. Menatap wajah tukang bakso yang ternyata mukanya kayak artis korea. Tapi ngomong bahasa jepang. *alasannya: penulis ngga tau bahasa koreanya selamat makan :v*
Bang Song pun mengambil kursi dan duduk bergabung bersama mereka. Mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
“Ini adalah jawaban masalah kalian”. Ucap Bang Song ala-ala Om Mario berusaha Teguh made in Korea.
Ali dan Jason terpaku sejenak pada benda yang di keluarkan Bang Song.
“Ini catatan belanjaannya siapa bang?”. Ali penasaran.
Bang Song pun terkejut, dan segera mengambil kembali benda yang dikeluarkannya tadi. Sembari nyengir ngga karuan, Bang Song pun membuka topinya dan mengeluarkan sebuah handphone dari sana.
“Wih... abang bisa sulap ya ternyata... keren keren! Pantes mukanya mirip artis korea”. Saut Jason lantang sambil tepuk tangan.
*lagi-lagi situasi hening seketika*
“Bukan... maksud saya, ini nih jawaban dari permasalahan kalian tadi”. Pungkas Bang Song.
“Oh... abang mau kasih aku hape bang? Wah makasi lho ba...”.
“Et etetett! Sembarangan main ambil aja... maksudnya itu, kamu kan tadi lagi mau cari hape sama kamera bagus dengan budget terbatas toh... yaini dia jawabannya. Oppo F1s Selfie Expert! #cekrek”. Bang Song segera mengambil handphone yang dia keluarkan dari tangan Ali, kemudian selfie.
Sembari Ali dan Jason menyantap bakso mereka, Bang Song pun melanjutkan silver ways-nya. Dan ya, masih ala-ala Om Mario gagal Teguh made in Korea.
“HP ini layarnya udah 5,5-inci dilapisi 2.5D Corning Gorilla Glass 4, serta lapisan logam di bagian pinggir dan pojokannya ini nih, jadi tampak elegan dan lebih nyaman di genggam”. Bang Song melanjutkan penjelasan sembari mempraktekannya.
“Lebih enak mana sama genggam pacar bang”. Saut Jason sambil senyum agak kepedesan.
“Hahaha, ya enak genggam tangan pacar lah... pacarnya orang lain tapi lho yaaa”. Jawab Bang Song diikuti dengan tawa mereka bersama.
“Selain itu, nih saya kasih tunjuk yaaa”. Bang Song menunjukkan Oppo F1s-nya.
“Di tombol tengah ini, bisa pakai untuk memindai sidik jarimu. 0.22s Touch Access!”.
“Dan ngga hanya satu, Oppo F1s ini bisa memindai sampai 5 sidik jarim yang berbeda, dan dijadikan sebagai tombol shortcut untuk langsung membuka aplikasi yang kamu inginkan”. Jelas Bang Song lebih dalam lagi.
“Misal nih, jempol kanan buat buka BBM. Telunjuk buat WhatsApp. Jari tengah buat Call contact mantan. Jari manis buat buka Path. Jari kelingking buat buka OK google: “Cara menambah ketampanan 5% perhari”. Terserah kalian dah... intinya, fitur ini bisa dibuat untuk menyimpan 5 sidik jari sesuai keinginan kalian”. Lanjut Bang Son.
“Bisa nyimpen kenangan juga ngga bang”. Jason mulai #ngeFeel :’v
#abaikan #lupakan #lanjut
“Trus bang, kalo buat maen game gitu bang? Kuat dan tahan ngga baterenya?”. Tanya Ali penasaran.
“Yaelah, cuman buat maen game doank mah cetek. F1s ini punya RAM 3GB dan Octacore 64bit processor di dalemnya. Jadi ngga usah khawatir masalah ngelak game, multitasking, semuanya dijamin lancar jaya kayak jalanan Jakarta pas mudik lebaran”. Pungkas Bang Song dengan mata sipitnya yang seakan-akan ikut berbicara.
“Total kapasitas Baterenya pun udah 3075 mAh. Belum lagi didukung dengan technologi VOOC Rapid Charge yang terkenal kecepatan dan amannya. Jadi masalah batere atau maen game nangkep pokemon sampe tepar juga ngga masalah”. Bang Song berhenti sejenak sembari menyeruput es teh milik Jason.
“Yaelah bang... ane yang beli belum nyentuh, eh udah di sruput duluan”.
“Ntar saya buatin lagi dah... elah”. Ucap Bang Song sembari beranjak dari tempat duduknya.
“Untuk storage-nya gimana bang?”. Tanya Ali penasaran (Part II)
“Ngga usah kuatir masalah storage. Oppo F1s udah nyediain 32GB buat ROM-nya. Dan bisa di tambah dengan memori card sampai 128GB. Itu udah lebih dari cukup buat nyimpen kenanganmu kok. Haha. Slot memorynya sendiri sudah menyatu dengan dua slot untuk SIM card-nya. Tinggal tarik di bagian kanan atas handphone. Semua SIM-cardnya juga sudah support 4G. Ngga perlu potong kartu juga. Simple no ribet lah intinya”. Jelas Bang Song sambil berjalan mengantarkan teh pengganti milik Jason.
“Thanks, bang. Etapi, ini tampilan hape abang bagus juga nih. Pake template apaan bang?”. Tanya Jason yang sedari tadi ngubek-ngubek handphone Bang Song.
“Itu bawaan dari Oppo F1s sebenernya. Color OS 3.0 berbasis Android 5.1 yang terbaru. Tampilannya fresh dan juga stabil. Ngga perlu donlad-donlod lagi... eman kuota. Hahaha”. Mereka tertawa bersama.
“Pertanyaan terakhir nih bang, aku kan mau jadi yutubers bang. Mau bikin volog volog gitu... kira-kira bagus nggak kameranya si Oppo F1s ini?”. Tanya Ali penasaran (The Last)
“Hahaha... maksudmu vlog yah? Haha. Jawaban dari pertanyaan kamu ini, malah sudah dijawab sama tagline-nya Oppo F1s sendiri. Yaitu Oppo F1s Selfie Expert!”. Jawab Bang Song yang mulai masuk mode MLM dari Korea sepertinya.
“Oppo F1s ini mempunya kamera belakang dengan resolusi 13MP. Lengkap dengan LED Flash dan aperture f/2.2. Sedangkan untuk kamera depannya malah lebih gila lagi. 16MP dengan aperture f/2.0 dan sensor 1/3.1 + Beautify 4.0. Jadi ngga usah kuatir masalah jerawat kadas kurap mengganggu selfiemu. Mau dinonaktifkan juga tinggal di geser ke kiri aja. Cuma bikin vlog yang lebih banyak nampangin muka mah, Oppo F1s ini jagonya malah”. Tuntas Bang Song sembari menyeruput es tehnya.
“Wah... abang tau vlog juga tah bang?”. Saut Jason yang baru saja menghabiskan baksonya.
“Yaelah gini-gini mah, saya juga suka nonton para youtuber keles. Koneksi udah 4G lak eman kalo ngga di manfaatin. Saya paling suka nonton channel-nya si gamer itu lhoo... Reza... Reza ‘Arap’ Oktovianusmaniani kan? Saya suka nonton itu...”. Jawab Bang Song sok cool.
“Oktovian kali bang -_- nyessel ane udah sempet kagum sama abang”. Jason menggerutu kecewa.
“Bisa jadi opsi nih Oppo F1s buat ente Al... sekalian besok kita testing, aku temenin”. Sambung Jason
“Oke dah, kalo gitu. Makasi juga ya bang. Ini total jadi berapa semua bang?”. Tanya Ali sambil beranjak dari tempat duduknya.
“20000 aja total semuanya”. Jawab Bang Song.
“Eh iya bang, for the very-very-very last nih bang, nama abang siapa sih?”. Tanya Ali sembari senyum agak manis.
“Nama saya Song-Jung Ki. Kenapa? hahaha”. Jawab Bang Song dengan nada bercanda.
“Oh... pantes... kayak familiar gitu mukanya... pas liat abang, entah kenapa jadi inget acara Super Family 1000”. Ali pun sudah mulai ngaco!
“Yowes... suwun yo bang!”. Sambung Jason.
Disinilah akhir dari pertemuan mereka. Berpisah dengan saling bertukar senyuman. Memberikan pesan bahwa jika ada waktu luang dan kesempatan, pertemuan kembali akan terjadi. Meskipun belum tentu kapan, yang pasti... dua mangkok bakso dan percakapan yang terjadi barusan, sudah ter-arsip dalam folder kenangan.
***Bersambung***
Gimana sinetronnya? Sudah habis tisu berapa bendel? Hahaha.
Di acara Oppo Community F1s Meet Up kali ini, aku belajar 3 hal baru. Yang pertama adalah pengetahuan mengenai Oppo F1s *yang sukses bikin ngiler*. Kedua adalah melihat secara langsung bagaimana pelayanan dari pihak Oppo terhadap keluhan penggunanya. Dimana pada saat itu juga O-fans yang hadir bisa komplain, curhat, segala macem lah pokoknya tentang produk Oppo selama ini. Langsung di jawab di tempat. Yang menurutku, ini adalah bentuk komitmen Oppo untuk lebih meningkatkan lagi kenyamanan dan kepuasan para usernya. Mendapat jawaban langsung atas unek-unek yang kita miliki secara langsung! Tanpa dilempar kesana-sini. *pengalaman kalau komplain biasanya gitu :v #maapcurcol
Dan hal yang ketiga adalah belajar bagaimana menikmati daging, meskipun tanpa nasi. Simple banget, dagingnya dibanyakin! Hahahaha #dasarMahasiswa.
Acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian hadiah kepada pemenang lomba live tweet. Alhamdulillah @eobbher nyantol dikit.
Alhamdulillah... |
Alhamdulillah (Season 2) |
Kesimpulannya, acara ini... keren! Meskipun cuma sebagai selundupan, semoga bisa hadir lagi tahun depan! Amiiiin ~